Kamis, 10 Mei 2018

Nama Nama Kerajaan Di Indonesia



1. Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu yang tertua di Indonesia. Kerajaan ini didirikan pada tahun 400 M, di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
Raja – raja yang memerintah ialah :
  1. Kudungga (raja pertama).
  2. Aswawarman.
  3. Mulawarman.


2. Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu, didirikan pada tahun 450 M di Jawa Barat. Raja yang memerintah ialah Purnawarman.


3. Kerajaan Kaling
Kerajaan Kaling didirikan pada tahun 674 di Jawa Tengah. Raja yang memerintah ialah Ratu Sima. Beliau menghendaki agar rakyatnya benar – benar menjadi orang yang jujur. Pendeta yang terkenal ialah Jhanabhadra.

4. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya didirikan pada abad ke-7 di Sumatra (Kerajaan Budha). Guru agama Budha yang terkenal ialah Sakyakirti.  Raja – raja yang memerintah adalah :
  1. Sri Jayanaga.
  2. Balaputradewa
  3. Sri Sangrawijayatunggawarman.
Sebab – sebab keruntuhan Kerajaan Sriwijaya, antara lain :
  • Serangan Raja Colamandala dari India.
  • Serangan Raja Kertanegara dari Singasari.


5. Kerajaan Melayu
Kerajaan Melayu berdiri hampir bersamaan dengan Kerajaan Sriwijaya, tetapi pada tahun 692 kerajaan ini telah dikuasai Sriwijaya.


6. Kerajaan Mataram Hindu
Kerajaan Mataram Hindu berdiri di Jawa Tengah dengan ibukota Medang Kamulan. Raja – raja yang memerintah ialah :
  • Sanna.
  • Sanjaya, bergelar Rakai Mataram Ratu Sanjaya.
  • Rakai Panangkaran, bergelar Syailendra Sri Maharaja Dyah Pancapana Rakai Panangkarana.
Setelah pemerintahan Rakai Panangkaran, Mataram pecah menjadi dua. Sebagian memeluk agama Budha, sebagian memeluk agama Hindu. Syailendra Budha berkuasa di Jawa Tengah Selatan, Syailendra Hindu berkuasa di sekitar pegunungan Dieng. Pada masa pemerintahan Rakai Pikatan, Mataram dipersatukan kembali.
Raja – raja selanjutnya ialah :
  • Rakai Pikatan.
  • Balitung, bergelar Rakai Watukura.
  • Daksa.
  • Tulodong.
  • Wawa.
  • Empu Sendok.


7. Kerajaan Wangsa Isyana
Empu Sendok memindahkan pusat pemerintahan Syailendra ke Jawa Timur pada tahun 929, kemudian membentuk wangsa baru yaitu Wangsa Isyana. Raja – raja yang memerintah ialah :
  • Empu Sendok bergelar Maharaja Rake Hino Sri Isyana Wikramadharmotunggadewa.
  • Sri Isyanatunggawijaya.
  • Makutawangsawardhana.
  • Dharmawangsa, bergelar Sri Dharmawangsa Teguh Anantawikramatunggadewa.
  • Airlangga, bergelar Sri Maharaja Rake Halu Sri Lokeswara Dharmawangsa Airlangga Anantawikramatunggadewa.
Tahun 1401 Kerajaan Kahuripan dibagi menjadi 2 (tugas pembagian diserahkan kepada Empu Bharada), yaitu :
  • Jenggala atau Singasari, dengan ibukota di Kahuripan.
  • Panjalu atau Kediri, denagn ibukota di Daha.


8. Kerajaan Kediri
Kerajaan Jenggala diperintah oleh Raja Mapanji Garasakan. Kerajaan Kediri diperintah Raja Sri Samarawijaya. Perebutan kekuasaan antara Jenggala dan Kediri berlangsung sampai tahun 1502. Selanjutnya selama lebih kurang setengah abad kedua kerajaan tersebut tidak disebut – sebut lagi dalam sejarah.(Permana, 2011)
Tahun 1117 kerajaan ini tampil lagi dengan rajanya :
  • Sri Maharaja Rakai Sirikan Sri Kameswara.
  • Jayabhaya, bergelar Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya.
Masa ini, kitab Bharatayudha digubah oleh Empu Sedah dan dilanjutkan oleh Empu Panuluh (Empu Sedah meninggal sebelum kitabnya selesai). Empu Panuluh juga menulis buku Hariwangsa dan Gatutkacasraya.
  • Sri Aryeswara.
  • Kameswara, bergelar Sri Maharaja Sri Kameswara Triwikramawarata.
Pujangga yang terkenal pada masa itu ialah :
  • Empu Tanakung, dengan hasil karyanya Werasancaya dan Lubdaka.
  • Empu Darmaja, dengan hasil karyanya Smaradhahana.
Kerajaan Kediri tamat riwayatnya pada tahun 1222, karena ditaklukan oleh Ken Arok.


9. Kerajaan Bali
Raja – raja Wangsa Warmadewa. Salah satu wangsa yang terkenal memerintah di Bali ialah wangsa Warmadewa.
Rajanya yang terkenal adalah :
  • Sri Candrabhayasingka Warmadewa.
  • Udayana, bergelar Dharmoyana Warmadewa.
Udayana berputra 3 orang, yaitu : pertama Airlangga, yang menjadi menantu Raja Dharmawangsa dan kemudian menjadi raja di Kahuripan (kerajaan wangsa Isyana). Kedua, Marataka, yang menggantikan Udayana (tetapi tidak terkenal). Ketiga, Anak Wungsu, yang menggantikan tahta Marataka, tahun 1049.
Dari pemerintahan Anak Wungsu ditinggalkan 28 buah Prasasti Singkat, yang antara lain ditemukan di Gua Gajah, gunung Kawi (Tampak Siring), Gunung Panulisan, dan Sangit.
Raja – raja Lain di Bali
Sesudah pemerintahan wangsa Warmadewa, Pulau Bali diperintah oleh raja – raja lain yang berganti – ganti, yang terkenal di antaranya :
  •  Jayasakti, mempunyai kitab Undang – undang yaitu Uttara Widhi Balawan dan Rajawacana (tahun 1133 – 1150).
  •  Jayapangus, menggunakan kitab Undang – undang Manawasasanadharma (1117 – 1181).
Tahun 1284 Kerajaan Bali ditaklukan oleh Kertanegara dari Singasari.


10. Kerajaan Singasari
Riwayat dan pemerintahan Ken Arok serta raja – raja Singasari terdapat dalam buku Pararaton dan Negarakertagama.
Raja – raja yang memerintah ialah :
  • Ken Arok, setelah membunuh Akuwu Tumapel dan Tunggul Ametung, menaklukan Kerajaan Kediri tahun 1222 di Ganter. Ken Arok sebagai pendiri dan raja pertama di Singasari bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi, kemudian keturunannya terkenal dengan sebutan wangsa Rajasa.
  • Anusapati (anak Tunggul Ametung – Ken Dedes) setelah membunuh Ken Arok (ayah tirinya), dengan menyuruh seorang pengalasan (budak).
  • Tohjaya (anak Ken Arok dan Ken Umang), setelah membunuh Anusapati. Tahun 1248 timbul pemberontakan yang dilancarkan oleh Ranggawuni (anak Anusapati) dan Mahisa Campaka (anak Mahisa Wonga Teleng atau cucu Ken Arok – Ken Dedes).
  • Ranggawuni bergelar Sri Jaya Wisnuwardhana 1248 – 1268. Wisnuwardhana memerintah Singasari bersama – sama Mahisa Campaka sebagai Ratu Anggabhaya yaitu pejabat tinggi yang bertugas menanggulangi bahaya yang mengancam kerajaan, gelarnya Narasinghamurti.
  • Kertanegara bergelar Sri Maharajadhiraja Sri Kertanegara (tahun 1269 – 1292), merupakan Raja Singasari yang terbesar. Tahun 1275 dikirimnya ekspedisi Pamalayu. Daerah – daerah yang ditaklukannya antara lain Bali, Pahang, Sunda, Bakulapura (Kalimantan Barat Daya) dan Gurun (Maluku) serta mengadakan hubungan persahabatan dengan Jaya-singhawarman Raja Campa. Tahun 1292 ditaklukan oleh Jayakatwang dari Kediri.(Permana, 2015)


11. Kerajaan Majapahit
  • Kertarajasa Jayawardhana (1292 – 1309)
Didirikan oleh Raden Wijaya (anak Lembu Tai atau cucu Mahisa Campaka) pada tahun 1292 setelah memperdayai bala tentara Kubilai Khan dari Cina yang bermaksud menghukum Raja Jawa yang telah menghina utusannya yaitu Meng Ki pada masa pemerintahan Kertanegara di Singasari.
Karena Kertanegara telah dihancurkan oleh Jayakatwang dari Kediri maka bala tentara Kubilai Khan menghancurkan Kediri, yang selanjutnya atas siasat Raden Wijaya dibantu oleh Arya Wiraraja, bala tentara Cina dapat dihancurkan oleh Raden Wijaya. Akhirnya Raden Wijaya menjadi Raja Majapahit pertama dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana.
Raden Wijaya memperistri 4 orang putri Kertanegara, yaitu :
  • Tribhuwana sebagai permaisuri.
  • Gayatri, yang kemudian menurunkan raja – raja Majapahit.
  • Narendraduhita.
  • Prajnaparamita.
Tahun 1309 Raja Kertarajasa wafat, meninggalkan 3 orang putra:
  • Jayanegara (dari permaisuri).
  • Sri Gitarja (dari Gayatri) kemudian menjadi Bhre Kahuripan.
  • Dyah Wiyat (dari Gayatri) kemudian menjadi Bhre Daha.



Sri Jayanegara (1309 – 1328)
Jayanegara menggantikan ayahandanya dengan gelar Sri Jayanegara. Timbul pemberontakan, yaitu :
  • Pemberontakan Ranggalawe dari Tuban.
  • Pemberontakan Sora pada tahun 1311.
  • Pemberontakan Nambi pada tahun 1316,
  • Pemberontakan Kuti pada tahun 1319, ibukota Majapahit berhasil diduduki dan Raja Jayanegara mengungsi ke Desa Bedander dikawal oleh 15 orang pengawal setia (pasukan Bhayangkari) di bawah pimpinan Gajah Mada. Atas usaha Gajah Mada ibukota dapat direbut kembali, dan kembali Sri Jayanegara bertahta. Atas jasanya Gajah Mada diangkat menjadi Patih Kahuripan dan kemudian Kediri.
Dalam pemerintahannya Raja Jayanegara menggunakan lambang Minadwaya (dua ekor ikan).



Tribhuwana (1328 – 1350)
Jayanegara wafat tidak meninggalkan putra. Maka Gayatri atau Rajapatni berhak menjadi raja. Karena Gayatri telah menjadi bhiksuni (pendeta agama Budha), maka diwakilkan kepada Sri Gitarja, Bhre Kahuripan yang bergelar Tribhuwanatunggadewi Jayawisnuwardhana.
Timbul Pemberontakan Sadeng, yang dapat dipadamkan oleh Gajah Mada, karena jasanya pada tahun 1331 Gajah Mada diangkat menjadi perdana menteri, yang pada saat pelantikannya mengucapkan Sumpah Palapa.
Tahun 1350 Gayatri atau Rajapatni wafat, Tribhuwana yang mewakilkannya menyerahkan kekuasaannya pada anaknya yang bernama Hayam Wuruk.



Rajasanegara (1350 – 1389)
Hayam Wuruk naik tahta pada usia 16 tahun, bergelar Rajasanegara, merupakan raja terbesar dalam sejarah Majapahit dengan Gajah Mada sebagai Mahapatih.
Kekuasaannya meliputi seluruh Kepulauan Nusantara, bahkan masih ditambah dengan Tumasik (Singapura) dan Semenanjung Melayu.
Karya sastra yang terkenal di antaranya :
  • Negarakertagama karya Empu Prapanca.
  • Sutasoma atau Purusadashanta dan Arjunawijaya karya Empu Tantular.
Tahun 1364 Gajah Mada wafat, kedudukannya diganti oleh 4 orang menteri. Tahun 1389 Hayam Wuruk wafat.



Wikramawardhana (1389 – 1429)
Raja Hayam Wuruk dengan permaisuri hanya mempunyai seorang putri yaitu Kusumawardhani yang selanjutnya memerintah bersama suaminya Wikramawardhana yang masih saudara sepupunya. Bhre Wirabumi, anak dari selir diberi kekuasaan memerintah daerah Blambangan, merasa tidak puas dan merasa lebih berhak atas tahta Majapahit. Tahun 1401 – 1406 timbul perang saudara antara Bhre Wirabumi dan Wikramawardhana, Bhre Wirabumi gugur (Perang Paregreg). Tahun 1429 Wikramawardhana wafat, Majapahit telah menjadi kerajaan kecil akibat dari satu persatu daerahnya melepaskan diri.
Tahun 1478 Bhatara Prabu Girindrawardhana raja Daha merebut Majapahit dari Raja Kertabumi (Raja Majapahit yang terakhir).


12. Kerajaan Samudra Pasai
Samudra pasai adalah kerjaan Islam Nusantara yang pertama. Terletak di Aceh Utara (sekarang masuk dalm kabupaten Lhosumawe) berdiri di abad 13.
Raja – Raja nya adalah
  1. Sultan Malik al saleh , yahun 635 Hijriah atau 1297 Masehi
  2. Sultan Muhammad bergelar Sultan Malik al Tahir


13. Kerajaan Demak
  • Raden Patah ( ± 1500 – 1518)
Pada awal 1500 seorang Bupati Demak yang memeluk agama Islam, yaitu Raden Patah melepaskan diri dari Majapahit. Dibantu para ulama Raden Patah mendirikan Kerjaan Demak. Selanjutnya Demak berkembang menjadi pusat perkembangan Islam. Tahun 1511 hubungan Demak dengan Malaka terputus karena Malakan dikuasai oleh Portugis. Tahun 1513 armada Demak dibawah pimpinan Unus menyerang Malaka tetapi gagal



Pati Unus  (1518 – 1521)
Patu Unus dikenal dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor , hanya tiga tahun menjadi Raja.



Sultan Trenggana (1521-1546)
Sultan trenggana adalah menantu Pati Unus. Tahun 1522 mempercayai seorang ulama dari Pasai (Faletehan) untuk memimpin armada Demak merebut Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon dari Pajajaran.
Tahun 1546 Sultan Trenggana gugur dalam usahanya menakluk- kan Pasuruan. Setelah itu timbul perebutan kekuasaan antara Sunan Prawata (pytra sUlung Sultan Trenggana) dengan Pangeran Sekar (adik Sultan Trenggana). Sunan Prawata naik tahta setelah membunuh Pangeran Sekar, tak lama kemudian Sunan Prawata dibunuh oleh Arya Penangsang (anak Pangeran Sekar),


14. Kerajaan Pajang
Jaka Tingkir (menantu Sultan Trenggana), berhasil membinasakan Arya Penangsang atas bantuan Kyai Ageng Pemanahan. Jaka tingkir naik tahta bergelar Adiwijaya dan memindahkan pusat Kerajaan Demak ke Pajang.
Kerajaan Pajang tidak lama berdiri. Setelah Sultan Adiwijaya wafat terjadi perebutan kekuasaan. Arya Pangiri (anak Sunan Prawata) mencoba merebut, digagalkan Pangeran Benawa (anak Sultan Adiwijaya) dibantu Sutawijaya (anak Kyai Ageng Pemanahan). Pangeran Benawa merasa tidak sanggup menggantikan ayahandanya, maka menyerahkan kekuasaan kepada Sutawijaya, yang kemudian memindahkan pusat pemerintahan ke Mataram.


15. Kerajaan Mataram Islam
Sutawijaya lebih dikenal dengan Pahembahan Senapati. Panembahan Senapati wafat tahun 1601.


16. Kerajaan Banten
Setelah Faletehan merebut Banten. Sunda Kelapa, dan Cirebon, maka dialah yang menguasainya. Karena di demak timbul perebutan , kekuasaan maka pada tahun 1522 Fafetehan menyerahkan Banten kepada putranya Hasanuddin sebagai raja Banten yang pertama dan Faletehan memusatkan perhatiannya pada agama Islam di Gunung Jati, Cirebon.
Raja-raja yang lain ialah:
  1. PangeranYusuf(1570).
  2. Maulana Muhammad (baru berusia 9 tahun), tahun 1596 gugur dalam usahanya menyerang Palembang.
  3. Abdulmufakir (baruberusia 5 tahun), pemerintahan dikendalikan oleh Mangkubumi Jayanegara.


17. Kerajaan Malaka 
Kerajaan Malaka tidak terletak di kawasan Nusantara.
Raja-raja yang lain ialah:
  1. Paramisora, peiarian dari Majapahit, yang telah masuk Islam berganti nama Sultan Iskandar Syah.
  2. Sultan Mansyur Syah.
  3. Sultan Mahmud Syah.
Tahun 1511, Malaka jatuhketanganPortugis.


18. Kerajaan Aceh
Pada awal abad 16 masih merupakan kerajaan kecil, di bawah | kekuasaan Kerajaan Pedir.
Raja-rajanya ialah:
  1. Sultan Ibrahim, Aceh melepaskan diri dari Kerajaan Pedir. Aceh semakin maju karena Malaka dikuasai Portugis, sehingga pedagang Islam dari Arab dan Gujarat mengalihkan perdagangannya ke Aceh.
  2. Sultan Iskandar Muda (1607 -1639). Pada pemerintahannya Acehmencapai puncak kejayaannya.


19. Kerajaan Ternate
Berdiri kira-kira abad ke-13 Abad 14 Ternate menjadi kerajaan Islam Masa pemerintahan Sultan Baabullah Ternate mencapai puncak kejayaan. Tahun 1575 Sultan Baabullah mengusir Portugis dari Maluku. Baabullah bergelar yang dipertuan di 72 pulau, meluaskan  wilayahnya sampai Filipina.


20. Kerajaan Tidore
Merupakan kerajaan Islam di Maluku. Sempat diadu domba oleh Portugis dan Spanyol, untuk berselisih dengan Kerman Ternate, tetapi berbalik kembali bahkan bersama-sama mengusir bangsa Portugis dari Maluku. Rajanya yang terkenal adalah Sultan Nuku, yang gigih berjuang mengusir Belanda. Wilayahnya meliputi Halmahera, Seram, Kai, sampai Papua.


21. Kerajaan Makasar
Pada abad ke 16 di Sulawesi Selatan terdapat dua kerajaan. yaitu Goa dan Tailo. Kedua kerajaan itu bersatu dengan nama Goa-Tailo atau Makasar dengan ibukota Sombaopu, sebagai kerajaan Islam pertama di Sulawesi.
Raja-rajanya ialah:
  1. Raja Goa Daeng Manribia dengan gelar Sultan Alaudin.
    Mangkubuninya adalah raja Tailo Karaeng Matoaya bergelar SultanAbdullah.
  2. Sultan Hasanuddin. masa pemerintahannya mencapai puncak kejayaan.


22. Kerajaan Banjar
Dengan bantuan Kerajaan Demak, abad ke-16 Kerajaan Banjar di Kalimantan Selatan menaklukkan Daha (sebuah kerajaan di pedalaman Kalimantan). Banjar adalah kerajaan Islam, dengan rajanya Raden Samudra yang telah masuk Islam berganti nama Sultan Suryanullah.

Daftar Pustaka
http://www.pelajaran.co.id/2016/28/nama-kerajaan-di-indonesia-lengkap-dengan-sejarah.html
Permana, E. P. (2011). Meningkatkan hasil belajar melalui metode problem solving dalam pembelajaran IPS di kelas IV SDN Kotes 01 Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar. Skripsi (Sarjana)--Universitas Negeri Malang.
Permana, E. P. (2015). PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SEKOLAH DASAR. Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara, 1(1), 1–16.


Sabtu, 23 Mei 2015

MODEL COOPERATIF DAN METODE PEMBELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN
Model Cooperatif tipe Jigsaw (Tim ahli)
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran:
  1. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dan tiap kelompok beranggotakan 4-5 anak.
  2. Tiap anak dalam tim diberi bagian materi yang berbeda sesuai dengan yang ditugaskan
  3. Anggota dari tim yamg berbeda yang telah mempelajari bagian atau sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) dan mendiskusikan sub bab mereka.
  4. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok masing-masing dan tiap anggota lainnya mendengarkan penjelasan dari tim ahli.
  5. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
  6. Guru memberi evaluasi
  7. Penutup
Model Cooperatif tipe Think Pair and Share
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran:
  1. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai.
  2. Siswa secara perorangan diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru.
  3. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebangku (1 kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing.
  4. Masing-masing pasangan membentuk kelompok baru (tiap kelompok 4 siswa)
  5. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya.
  6. Berawal dari kegiatan tersebut mengarah pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan siswa.
  7. Guru memberi kesimpulan.
  8. Penutup
Model Cooperatif tipe Student Teams Achievments Divisions (STAD)
Langkah-langkah pembelajaran:
  1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 siswa secara heterogen (campuran menurut prestasi)
  2. Guru memberikan penjelasan tentang suatu materi
  3. Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok.
  4. Anggota kelompok yang mengerti tentang materi menjelaskan materi kepada anggota yang lain dalam kelompok itu sendiri sampai anggota yang lain mengerti.
  5. Guru memberi kuis atau pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak ada boleh bekerja sama
  6. Guru memberi evaluasi
  7. Kesimpulan
Model Pembelajaran Number Head Together (Permana, 2016)
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran:
  1. Siswa dibagi dalam kelompok, tiap siswa dalam kelompok mendapat nomor
  2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
  3. Kelompok mendiskusikan jawabannya yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
  4. Guru memenggil salah satu nomor siswa dan nomor yang dipanggil mempresentasikan hasil kerjasama mereka.
  5. Kelompok yang lain memberikan tanggapan terhadap hasil presentasi siswa yang maju.
  6. Guru menunjuk nomor yang lain
  7. Kesimpulan
Model Cooperatif tipe Role Playing
Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran:
  1. Guru menyusun atau menyiapkan skenario pembelajaran yang akan ditampilkan
  2. Guru menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario 2 hari sebelum KBM
  3. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
  4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang akan dicapai
  5. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan.
  6. Masing-masing siswa duduk di kelompoknya dan memperhatikan skenario yang sedang ditampilkan
  7. Setelah selesai, masing-masing siswa diberikan selembar kertas untuk membahas apa yang sudah ditampilkan
  8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulan
  9. guru memberikan kesimpulan secara umum
  10. evaluasi
  11. Penutup
Model Cooperatif tipe Picture and Picture
Langkah-langkah pembelajaran:
  1. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
  2. Guru menyajikan materi sebagai pengantar
  3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan yang berkaitan dengan materi
  4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian untuk memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
  5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
  6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru mulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
  7. Kesimpulan
Model Cooperatif tipe Examples non Examples
Langkah-langkah pembelajaran:
  1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
  2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP/LCD
  3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk menganalisis gambar
  4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusin dari analisa ganbar tersebut dicatat pada kertas
  5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
  6. Berdasarkan hasil diskusi, guru mulai menjelaskan materi sesuai dengan tujuasn yang hendak dicapai
  7. Kesimpulan
Model Cooperatif tipe Artikulasi
Langkah-lanmgkah pembelajaran:
  1. Guru menyampaikan tujusan pembelajaran yang ingin dicapai
  2. Guru menyajikan materi
  3. Untuk mengetahui daya serap siswa, guru membentuk kelompok berpasangan 2 orang
  4. Salah satu dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan kecil kemudian berganti peran. Begitu juga dengan kelompok yang lainnya
  5. Seluruh siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya.
  6. Guru mengulangi penjelasannya mengenai materi yang belum dimengerti siswa
  7. Kesimpulan/penutup
Model Cooperatif tipe Mind Mapping
Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban
Langkah-langkah pembelajaran:
  1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
  2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa . Sebaiknya permasalahan yang diutarakan guru memiliki alternatif jawaban
  3. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
  4. Tiap kelompok mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
  5. Tiap kelompok membacakan hasi diskusinya dan guru memcatat dipapan dengan mengelompokkan sesuai dengan kebutuhan guru
  6. Dari data-data di papan siswa diminta menarik suatu kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru.
Model Pembelajaran Make a Match (Mencari Pasangan)
Langkah-langkah pembelajaran:
  1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaiknya satun bagian kartu berisi soal dan bagian lainnya berisi jawaban
  2. Setiap siswa mendapat satu buah kartu
  3. Tiap siswa memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegangnya
  4. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya
  5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
  6. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
  7. Demikian seterusnya
  8. Kesimpulan/penutup
Model Cooperatif tipe Group Investigation
Langkah-langkah pembelajaran:
  1. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
  2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
  3. Guru memanggil ketua dari masing-masing kelompok dan membagikan materi yang berbeda tiap kelompok
  4. Masing-masing kelompok membahas materi yang diberikan guru secara kooperatifberisi penemuan
  5. Setelah diskusi selesai, lewat juru bicara, tiap-tiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya
  6. Guru memberikan penjelasan singkat serta menarik kesimpulan
  7. Evaluasi
  8. Penutup
Model Cooperatif tipe Bertukar Pasangan
Langkah-langkah pembelajaran:
  1. Setiap siswa mendapat satu pasangan (guru bisa menunjukkan pasangan atau siswa menunjuk pasangannya sendiri)
  2. Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya
  3. Setelah selesai, setiap pasangan bergabung dengan pasangan yang lain
  4. Kedua pasangan tersebut saling bertukar pasangan, masing-masing pasangan baru saling menanyakan dan mengukuhkan jawaban mereka
  5. Temuan baru yang didapat darim pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan yang semula.
Model Cooperatif tipe Snowball Throwing
Langkah-langkah pembelajaran:
  1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
  2. Guru membentuk kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
  3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada anggota kelompoknya
  4. Masing-masing siswa siberikan selembar kertas untuk menuliskan satu pertanyaan yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan olehn ketua kelompok
  5. Kemudian kertas tersebut bibuat seperti bola dan dilemparkan dari siswa sari ke siswa lain selama 15 menit.
  6. Setelah siswa mendapat satu bola/satu pertanyaan, mereka diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan yangn ada paa kertas tersebut secara bergantian
  7. Evaluasi
  8. Penutup
Model Cooperatif tipe Inside-outside Circle
Langkah-langkah pembelajaran:
  1. Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar
  2. Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran diluar lingkaran pertama, menghadap ke dalam
  3. Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi. Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan
  4. Siswa yang berada di lingkaran kecil diam di tempat sedangkan siswa yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam
  5. Kemudian giliran siswa yang berada di lingkaran besar yang berbagi informasi.
Model Pembelajaran Course Review Horary
Langakah-langkah pembelajaran:
  1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
  2. Guru mendemonstrasikan/menyampaikan materi
  3. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya
  4. Untuk meguji pemahaman, siswa diminta untuk membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi dengan angka sesuai ddengan selera masing-masing siswa
  5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menilis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung mendiskusikannya,kalau jawaban siswa benar diisi tanda (Ö ) dan jika jawaban siswa salah maka diisi tanda (X)
  6. Siswa yang mendapay tanda Ö vertikal atau horizontal, atau diagonal harus berteriak ”hore” atau yel-yel yang lainnya
  7. Nilai siswa dihitung dari jumlah jawaban yang benar
  8. Penutup
Model Cooperatif tipe Cooperative Integreted Reading and Compositions (CIRC)
Langkah-langkah pembelajaran:
  1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen
  2. Guru memberikan wacana atau kliping sesuai dengan topik pembelajaran
  3. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada selembar kertas
  4. Tiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok
  5. Guru bersama siswa membuat kesimpulan
  6. Penutup
Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining
Langkah-langkah pembelajaran:
  1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
  2. Guru mendemonstrasikan atau menyajikan materi
  3. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menjelaskan pada siswa lain baik melalui bagan/peta konsep atau melalui media yang lainnya
  4. Guru menyimpulkan pendapat siswa
  5. Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu
  6. Penutup
Model Pembelajaran Talking Stik
Langkah-langkah pembelajaran:
  1. Guru menyiapkan sebuah tongkat
  2. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca atau mempelajari materi pada buku panduan
  3. Kemudian siswa diminta untuk menutup buku panduan
  4. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan pada siswa yang memegang tongkat dan siswa tersebut harus menjawabnya. Demikian seterusnya sampai semua siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru
  5. Guru memberikan kesimpulan
  6. Evaluasi
  7. Penutup
Model Pembelajaran Multi Level
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran:
  1. Menentukan siswa yang berada pada level 1,2,dan 3. Misalnya dari nilai ulangan harian, atau melalui pre test
  2. Membentuk kelompok, banyaknya kelompok sesuai dengan banyaknya siswa pada level 1
  3. Guru memberikan materi secara keseluruhan dan memberikan soal (LKS) untuk dikerjakan secara individu
  4. Sementara siswa yang lain mengerjakan soal, guru mengumpulkan siswa level 1 untuk diberikan materi secara langsung dengan membahas soal yang telah diberikan sebelumnya
  5. Siswa level 1 kembali pada kelompoknya dan memberikan pembelajaran pada siswa level 2
  6. Dengan dibantu siswa level 1, siswa level 2 memberikan pembelajaran pada siswa level 3 dengan membahas soal yang sama
  7. Guru mementau dan mengevaluasi proses kegiatan pembelajaran dan memberikan bantuan secukupnya pada masing-masing kelompok
  8. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok atau individu yang berhasil
Model Cooperatif tipe Pesan berantai
Langkah-langkah npembelajaran:
  1. Guru memberikan informasi tentang materi secara umum
  2. Membentuk kelompok yang beranggotakan 5 orang
  3. Setiap anggota kelompok diberikan nomor 1-5
  4. Guru memberikan pesan materi kepada anggota nomor 1 secara berbisik untuk disampaikan kepada nomor 2,3,4 dan 5
  5. Anggota nomor 5 menyampaikan pesan tersebut pada guru
  6. Kelompok yang berhasil menyampaikan pesan dengan benar diberi point
  7. Pembahasan materi oleh guru bersama siswa.
  8. Kesimpulan
Model Cooperatif tipe Debat
Langkah-langkah pembelajaran:
  1. Guru membagi kelas menjadi 2 kelompok yang satu pro dan yang lain kontra
  2. Guru membagi tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh kedua kelompok diatas
  3. Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu anggota kelompok yang pro untuk berbicara dan ditanggapi oleh kelompok yang kontra. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mengemukakan pendapatnya
  4. Sementara siswa menyampaikan gagasan, guru menulis inti/ide-ide dari setiap pembicara di papan tulis.
  5. Guru menambahkann konsep/ide yang belum terungkap
  6. Dari data-data yang ada di papan, guru mengajak siswa membuat kesimpulan yang mengacu pada topik yang dibahas.
Model Problem Based Introductions (PBI)
Langkah-langkah pembelajaran:
  1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktifitas pemecahan masalah yang dipilih
  2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dan lain-lain)
  3. Guru mendorongn siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis dan pemecahan masalah
  4. Guru membantu siswa dalam merencanakan, menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya
  5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
Model Pembelajaran Exsplicit Instruction
Yaitu pengajaran langsung khusus yang dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan proseduran deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah.
Langkah-langkah pembelajaran:
  1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
  2. Mendemonstrasikan pengetahian dan keteram pilan
  3. Membimbing pelatihan
  4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
  5. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan

METODE PEMBELAJARAN

1. Metode Ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.
Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.

2. Metode Diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251).
Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode diskusi.

3. Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.
Kelebihan Metode Demonstrasi :
a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
Kelemahan metode Demonstrasi :
a. Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan.
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
c. Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.

4. Metode Ceramah Plus
Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu:
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)

5. Metode Resitasi
Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.
Kelebihan Metode Resitasi adalah :
a. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
b. Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.
Kelemahan Metode Resitasi adalah :
a. Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
b. Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.

6. Metode Eksperimental
Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.

7. Metode Study Tour (Karya wisata)
Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.

8. Metode Latihan Keterampilan
Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute). Metode latihan keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.

9. Metode Pengajaran Beregu
Metode pembelajaran beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas.Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya,setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiapsiswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut

10. Peer Theaching Method
Metode Peer Theaching sama juga dengan mengajar sesama teman, yaitu suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri.

11. Metode Pemecahan Masalah (problem solving method) (Permana, 2011)
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanyas ekadar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebabdalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulaidengan mencari data sampai pada menarik kesimpulan.
Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir danmenggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan olehsiswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencobamengeluarkan pendapatnya.

12. Project Method
Project Method adalah metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan meminta peserta didik merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.

13. Taileren Method
Teileren Method yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian,misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentusaja berkaitan dengan masalahnya

14. Metode Global (ganze method)
Metode Global yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisaridari materi tersebut.

Daftar Rujukan
Permana, E. P. (2011). Meningkatkan hasil belajar melalui metode problem solving dalam pembelajaran IPS di kelas IV SDN Kotes 01 Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar. Skripsi (Sarjana)--Universitas Negeri Malang.
Permana, E. P. (2016). PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SD. Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara, 1(2), 49–58.
Simamora, Roymond H. (2009). BUKU AJAR PENDIDIKAN DALAM KEPERAWATAN. Jakarta : EGC